Jumat, 26 November 2010

BEKERJA SAMA DENGAN ORANG LAIN UNTUK MERAIH KESUKSESAN

“Kalau Ide Anda ditukar dengan Ide Saya, maka kita akan menjadi dua kali lebih Kaya daripada sebelumnya.”
- Kapten Eddie Rickenbacker, mantan pilot pesawat tempur PDI dan PDII
Dua orang lebih baik daripada satu. Begitu kiranya kesimpulan yang bisa diambil dari ungkapan Kapten Rickenbacker. Dua orang bisa menghasilkan hasil Ganda.
Sebetulnya logikanya sangat simple jika Anda berusaha sendirian, Anda hanya akan memperoleh hasil yang merupakan jerih payah Anda sendiri.
Namun, jika Anda melibatkan orang lain, hasilnya tentu akan berlipat ganda.
Manusia tak hanya diciptakan sebagai manusia Individual, ia juga makhluk Social.
Artinya, ia membutuhkan orang lain selama ia hidup di Dunia.
Jadi, pencapaian kesuksesan Anda juga tergantung seberapa besar keinginan Anda untuk meminta bantuan orang lain untuk meraih Kesuksesan.
Napoleon Hill mengatakan
Kalau ada dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk saling melengkapi dan mendukung, mereka akan selalu mendapatkan lebih banyak hasil dibandingkan kalau berusaha sendiri
(Hill, 1996:104)

5 Super Komputer Dunia


Berikut ini adalah daftar lima super komputer top dunia, termasuk super komputer Tianhe-1A yang baru saja diperkenalkan oleh Cina. Daftar lima besar lengkap dengan fitur kelima super komputer tersebut adalah
1. Tianhe-1A
  • System Name:  Tianhe-1A
  • Site: National Supercomputing Center in Tianjin
  • System Family:  NUDT MPP
  • System Model: NUDT YH MPP
  • Computer: NUDT YH MPP, X5670 2.93Ghz 6C, NVIDIA GPU, FT-1000 8C
  • Vendor:  NUDT
  • Application area: Research
  • Main Memory: 229376 GB
  • Installation Year: 2010
  • Operating System: Linux
  • Memory: 229376 GB
  • Interconnect: Proprietary
  • Processor: Intel EM64T Xeon X56xx (Westmere-EP) 2930 MHz (11.72 GFlops)
2. Jaguar
  • System Name: Jaguar
  • Site: DOE/SC/Oak Ridge National Laboratory
  • System Family: Cray XT
  • System Model: Cray XT5-HE
  • Computer: Cray XT5-HE Opteron 6-core 2.6 GHz
  • Vendor: Cray Inc.
  • URL: http: http://www.nccs.gov/computing-resources/jaguar/
  • Application area: Not Specified
  • Installation Year: 2009
  • Operating System: Linux
  • Interconnect: Proprietary
  • Processor: AMD x86_64 Opteron Six Core 2600 MHz (10.4 GFlops)
3. Nebulae:
  • System Name: Nebulae
  • Site: National Supercomputing Centre in Shenzhen (NSCS)
  • System Family: Dawning Cluster
  • System Model: Dawning TC3600 Blade System
  • Computer: Dawning TC3600 Blade, Intel X5650, NVidia Tesla C2050 GPU
  • Vendor: Dawning
  • Application area: Research
  • Installation Year: 2010
  • Operating System: Linux
  • Interconnect: Infiniband QDR
  • Processor: Intel EM64T Xeon X56xx (Westmere-EP) 2660 MHz (10.64 GFlops)
4. TSUBAME 2.0
  • System Name: TSUBAME 2.0
  • Site: GSIC Center, Tokyo Institute of Technology
  • System Family: HP Cluster Platform 3000SL
  • System Model: Cluster Platform SL390s G7
  • Computer: HP ProLiant SL390s G7 Xeon 6C X5670, Nvidia GPU, Linux/Windows
  • Vendor: NEC/HP
  • URL: http://www.gsic.titech.ac.jp/t…
  • Application area: Research
  • Installation Year: 2010
  • Operating System: Linux
  • Interconnect: Infiniband QDR
  • Processor: Intel EM64T Xeon X56xx (Westmere-EP) 2930 MHz (11.72 GFlops)
5. Hopper
  • System Name: Hopper
  • Site: DOE/SC/LBNL/NERSC
  • System Family: Cray XE
  • System Model: Cray XE6
  • Computer: Cray XE6 12-core 2.1 GHz
  • Vendor: Cray Inc.
  • Application area: Research
  • Installation Year: 2010
  • Operating System: Linux
  • Interconnect: Custom
  • Processor: AMD x86_64 Opteron 12 Core 2100 MHz (8.4 GFlops)

Inilah Penantang Google dari Indonesia

Siapa yang tak mengakui Google sebagai penyedia search engine paling populer di dunia. Namun, jangan salah, ada perusahaan Indonesia yang berani menantang Google. SITTI namanya.

"Hari ini kami memberanikan diri menantang Google Inc," kata Andy Sjarif, Group CEO SITTI, saat acara "Buka Pintu", peresmian kantor baru di Grha Tirtadi, Jalan Senopati 71, Jakarta, Rabu (24/11/2010). Ia mengatakan, bukan layanan search engine yang dilawan, tetapi platform iklan kontekstual seperti AdSense dan AdWord.

Menurutnya, saol urusan search engine, Google memang jagonya. Tidak ada yang meragukan. Bahkan orang-orang di SITTI pun mengagumi kehebatan Google. Kata dia, Google mendapat keuntungan bukan karena search engine, melainkan karena pendapatan dari iklan berjaringan yang bisa menyajikan iklan sesuai konteks halaman web atau hasil pencarian yang dikunjungi pengguna internet.

"Contextual advertising adalah yang dilawan SITTI dari Google," ujar Andy Sjarif. Namun, tentu tidak semua yang diincar SITTI karena hanya pengguna web atau blog berbahasa Indonesia yang jadi sasaran saat ini. Ia percaya diri, mesin buatan SITTI dapat bersaing dengan Google, terutama untuk halaman web dan blog berbahasa Indonesia. 

Untuk menguji kemampuan mesinnya, SITTI bekerja sama dengan situs web lokal selama lebih dari sebulan, mulai dari 1 Oktober hingga 5 November 2010. Dalam rentang waktu tersebut, SITTI berhasil mengindeks 600 juta halaman situs berbahasa Indonesia dan menampilkan 330 iklan dari 529 merek.

Tidak hanya itu, SITTI pun memasang iklan yang sama ke layanan Google AdWord dengan periode yang sama dan keyword yang sama. Hal tersebut untuk mencari pembanding dan mengukur seberapa efektif mesin SITTI menyajikan iklan secara kontekstual sesuai halaman web yang dikunjungi.

Hasilnya, SITTI mengklaim lebih efektif. Dari pengukuran impresi, SITTI mendapat skor 86,5 persen, sedangkan Google 44,5 persen. Dari jumlah klik, SITTI mendapatkan 51 persen, sedangkan Google 49 persen. Click through ratio (CTR) SITTI 64,06 persen, Google 20,57 persen, dan sisanya sama. Inilah yang membuat SITTI makin percaya diri bersaing dengan Google.

"Saya berharap dalam 2-3 tahun lagi ada pertarungan platform iklan berjaringan," kata Andy Sjarif. Karena telah belajar dari jutaan halaman web, SITTI kini pun mengerti konteks kalimat, bahkan bahasa alay juga mengerti.

Ia pun berharap Google makin serius masuk ke pasar Indonesia dan menyumbang perekonomian nasional. Menurutnya, Google seharusnya membuka kantor perwakilan di Indonesia, membayar pajak untuk pendapatannya dari pasar Indonesia, dan memberikan edukasi kepada usaha kecil dan menengah agar mendapat manfaat dari internet.

Meski demikian, SITTI mengakui jauh lebih kecil ketimbang Google. Saat ini perusahaan tersebut baru mempekerjakan 25 orang dan menggunakan enam buah server. Bandingkan dengan Google yang telah mengindeks sekitar 1 triliun halaman web dalam 126 bahasa. Namun, Andy Sjarif yakin SITTI bisa bersaing karena dukungan dari komunitas internet Indonesia.

"Hari ini bukan SITTI yang nantang Google, tapi Indonesia nantang Google karena banyak publisher percaya ide kami, banyak pengiklan percaya dengan kami," pungkasnya.